Perbedaan Laju Infiltrasi Pada Lahan Hutan Tanaman Industri Pinus, Jati Dan Mahoni

Pranciska Trisnawati Handayani Budianto, Ruslan Wirosoedarmo, Bambang Suharto

Abstract


Salah satu faktor yang dapat meningkatkan laju infiltrasi adalahadanya vegetasi pada lahan. Salah satu contoh lahan yang penggunaannya didominasi oleh vegetasi tertentu adalah Hutan Tanaman Industri (HTI). Tujuan penelitian:(1) mengetahui tekstur, berat isi, permeabilitas dan kadar bahan organik tanah pada lahan, dan (2) mengetahui vegetasi lahan HTI yang memiliki nilai laju infiltrasi tertinggi. Penelitian ini dilakukan padalahan HTI dengan vegetasi pinus (Pinus merkusii), jati (Tectona grandis) dan mahoni (Swietenia macrophylla). Analisa ragam menggunakan Tipe RAK. Uji infiltrasi setiap lahan diambil 3 titik lokasi dan data diolah dengan metode infiltrasi Horton.Berdasarkan hasil perhitungan infiltrasi Horton diperoleh lahan HTI pinus memiliki laju infiltrasi tertinggi sebesar 24.96 cmh-1, kemudian lahan HTI mahoni sebesar 8.69 cmh-1 dan lahan HTI jati sebesar 4.06 cmh-1. Lahan HTI pinus menunjukkan korelasi positif antara sifat fisik tanah (tekstur tanah dan permeabilitas) dengan laju infiltrasi aktual, sedangkan lahan HTI jati dan lahan HTI mahoni tidak menunjukkan korelasi positif,lahan HTI pinus memiliki laju infiltrasi tertinggi karena termasuk kelas tekstur lempung berdebu yang tergolong standar laju infiltrasi sedang dan nilai permeabilitas tertinggi sebesar 28.33 cmh-1yangtergolong laju infiltrasi sedang. Berdasarkan hasil uji korelasi dan uji regresi antara laju infiltrasi aktual dan laju infiltrasi Horton diperoleh hubungan yang sangat nyata, sehingga metode infiltrasi Horton dapat digunakan untuk memperkirakan laju infiltrasi pada ketiga lahan HTI.

 

Kata kunci: Double ring infiltrometer, Hutan tanaman industri, Infiltrasi Horton, Laju infiltrasi

 


Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c)