Pemetaan Tingkat Bahaya Erosi dan Rekomendasi Mitigasi di Kawasan UB Forest, Desa Tawangargo, Kabupaten Malang

Naufal Hanif Nur Muhana, Muhammad Sholeh Al Ghifari, Adhisty Nabila Putri, Adinda Putri Syaharani, Mellysa Machfiro Amanah Saputri, Alexander Tunggul Sutan Haji

Abstract


ABSTRAK

 

Erosi adalah terjadinya perpindahan tanah dari satu tempat ke tempat lainnya yang disebabkan oleh media tertentu seperti air, angin, dan sebagainya. Penggunaan lahan adalah faktor utama perubahan ekosistem yang sangat berpengaruh dibandingkan faktor lain seperti iklim, tanah, dan topografi. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan pemetaan tingkat bahaya erosi dan penentuan rekomendasi teknologi konservasi lahan di kawasan UB Forest, Kabupaten Malang. Waktu penelitian dilaksanakan bulan Mei sampai November Tahun 2022. Area penelitian berada di Kawasan UB Forest dengan luas 554 ha tepatnya di Desa Tawangargo, Kabupaten Malang. Metode pengolahan data dilakukan dengan menggunakan Universal Soil Loss Equation (USLE) dan Sistem Informasi Geografis yaitu metode overlay. Tingkat Bahaya Erosi dihitung dengan membandingkan tingkat erosi dari suatu satuan lahan dengan kedalaman tanah efektif. Pengelolaan lahan kawasan UB Forest terdiri dari lahan agroforestri, lahan pemukiman, dan lahan semak belukar tidak terganggu. Berdasarkan hasil klasifikasi tingkat bahaya erosi pada kawasan UB Forest menunjukkan bahwa kelas tingkat bahaya erosi bervariasi dari kelas Sangat Ringan (SR) hingga kelas Sangat Berat (SB). Berdasarkan hasil perhitungan dan klasifikasi, rekomendasi mitigasi atau upaya konservasi tanah yang diberikan memberikan perubahan yang signifikan pada kelas tingkat bahaya erosi setiap satuan lahan. Sehingga, terdapat perubahan signifikan pada nilai erosi potensial dan kelas erosi.

 

Kata kunci: agroforestri, erosi, Kawasan UB Forest

 

ABSTRACT

 

Erosion is the movement of soil from one place to another caused by certain media such as water, wind, and so on. Land use is the main factor of ecosystem change which is very influential compared to other factors such as climate, soil, and topography. This study aims to map the level of erosion hazard and determine recommendations for land conservation technology in the UB Forest area, Malang Regency. The time of research was carried out from May to November 2022. The research area is in the UB Forest area with an area of 554 ha to be precise in Tawangargo Village, Malang Regency. The data processing method is carried out using the Universal Soil Loss Equation (USLE) and the Geographic Information System, namely the overlay method. The Erosion Hazard Level is calculated by comparing the erosion rate of a land unit with the effective soil depth. Land management in the UB Forest area consists of agroforestry land, residential land, and undisturbed shrub land. Based on the classification results of the erosion hazard level in the UB Forest area, it shows that the erosion hazard class varies from Very Light (SR) to Very Severe (SB) classes. Based on the results of calculations and classifications, the mitigation recommendations or soil conservation efforts given to provide a significant change in the class of erosion hazard level for each land unit. Thus, there is a significant change in the potential erosion value and erosion class.

 

Keywords:  agroforestry, erosion, UB Forest Area


Keywords


Agroforestri; erosi; Kawasan UB Forest; agroforestry; erosion; UB Forest Area

Full Text:

PDF

References


Aisyah, B. N., Baskoro, D. P. T., & Murtilaksono, K. (2022). Pendugaan Erosi Tanah dan Perencanaan Tutupan Lahan Hulu DAS Jeneberang, Sulawesi Selatan. Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia, 27(2), 302–310. https://doi.org/10.18343/jipi.27.2.302.

Akbar, H. (2021). Prediksi Erosi dan Teknik Konservasi Tanah Sistem Agroforestri Di Sub DAS Krueng Meueh Kabupaten Bener Meriah. Jurnal Agrium, 18(2). https://doi.org/10.29103/agrium.v18i2.5327.

Azmeri, S. T. (2020). Erosi, Sedimentasi, dan Pengelolaannya. Syiah Kuala University Press.

Badan Pusat Statistik. (2022). Luas Kawasan Hutan dan Kawasan Konservasi Perairan Indonesia: Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan. https://www.bps.go.id/.

Dariah, A., Rachman, A., & Kurnia, U. (2004). Erosi dan Degradasi Lahan Kering di Indonesia Dalam Teknologi Konservasi Tanah pada Lahan Kering. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanah dan Agroklimat, 11, 34.

Fatmawati, S. (2021). Pengujian Erosi pada Kemiringan dan Kepadatan Tanah organik. Jurnal Teknik Sipil MACCA, 6(1), 48–57. https://doi.org/10.33096/jtsm.v6i1.278.

Fitri, R., & Nuraida. (2022). Sistim Agroforestri Berkelanjutan di Daerah Aliran Sungai Ciliwung Hulu. Jurnal Kehutanan Papuasia, 8(1), 87–93. https://doi.org/10.46703/jurnalpapuasia.vol8.iss1.293.

Hariati, F., Taqwa, F. M. L., Alimuddin, A., Salman, N., & Sulaeman, N. H. F. (2022). Simulasi Perubahan Tata Guna Lahan terhadap Laju Erosi Lahan Menggunakan Metode Universal Soil Loss Equation (USLE) pada Daerah Aliran Sungai (DAS) Ciseel. Tameh: Journal of Civil Engineering, 11(1), 52–61. https://doi.org/10.37598/tameh.v11i1.185.

Kementerian Kehutanan. (2009). Peraturan Direktur Jenderal Rehabilitasi Lahan dan Perhutanan Sosial No. P.4/V-SET/2009: Pedoman Monitoring dan Evaluasi Daerah Aliran Sungai. Kementerian Kehutanan.

Kementerian Kehutanan. (2013). Peraturan Direktur Jenderal Bina Pengelolaan DAS dan Perhutanan Sosial No. P.4/V-SET/2013: Petunjuk Teknis Penyusunan Data Spasial Lahan Kritis. Kementerian Kehutanan.

Kementerian Kehutanan. (2014). Peraturan Menteri Kehutanan Republik Indonesia No. P.60/Menhut-II/2014: Kriteria Penetapan Klasifikasi Daerah Aliran Sungai. Kementerian Kehutanan.

Kironoto, B. A., Yulistiyanto, B., & Olii, M. R. (2021). Erosi dan Konservasi Lahan. UGM PRESS.

Kurniawan, S., Utami, S. R., Mukharomah, M., Navarette, I. A., & Prasetya, B. (2019). Land Use Systems, Soil Texture, Control Carbon and Nitrogen Storages in the Forest Soil of UB Forest, Indonesia. AGRIVITA Journal of Agricultural Science, 41(3), 416-427. https://doi.org/10.17503/agrivita.v41i3.2236.

Majni, FA. (2022). BMKG: Curah Hujan Tahunan 2022 Lebih Sedikit dari Normal. https://mediaindonesia.com/.

Malinda, R. N., Arbiwati, D., & Wardoyo, S. S. (2020). Pendugaan Erosi dan Pemetaan Tingkat Bahaya Erosi di Desa Sambirejo Kecamatan Prambanan Kabupaten Sleman D.I. Yogyakarta. Jurnal Tanah dan Air, 16(1), 43. https://doi.org/10.31315/jta.v16i1.3980.

Marsudi, S., & Lufira, R. D. (2021). Morfologi Sungai. CV. Ae Media Grafika.

Mayawati, S., & Jumri. (2019). Dampak Pembukaan Kawasan Hutan Terhadap Erosi. Talenta Conference Series: Agricultural and Natural Resources (ANR), 2(1), 6–10. https://doi.org/10.32734/anr.v2i1.56.

McCool, D. K., Brown, L. C., Foster, G. R., Mutchler, C. K., & Meyer, L. D. (1987). Revised Slope Steepness Factor for the Universal Soil Loss Equation. Transactions of the ASAE, 30(5), 1387–1396. https://doi.org/10.13031/2013.30576.

Montgomery, D. R. (2007). Soil Erosion and Agricultural Sustainability. Proceedings of the National Academy of Sciences, 104(33), 13268–13272. https://doi.org/10.1073/pnas.0611508104.

Mukharomah, E. (2021). Konsep Dasar Ekologi Tumbuhan. Bening Media Publishing.

Neolaka, E. Y., Tanesib, J. L., & Bernandus, B. (2022). Pemetaan Daerah Rawan Erosi dengan Menggunakan Metode Universal Soil Loss Equation (USLE) di Kota Kupang. Jurnal Fisika: Fisika Sains dan Aplikasinya, 7(1), 29-36.

Pareira, M. S., Naikofi, K. I., Tuas, M. A., & Pasi, M. S. (2023). Sosialisasi Budidaya Tanaman Tarum (Indigofera) di Lahan Kering Pada Kelompok Tani Bilubahan Desa Tapenpah Kecamatan Insana. Jurnal Altifani Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, 3(3), 410–415. https://doi.org/10.59395/altifani.v3i3.411.

Pimentel, D., Harvey, C., Resosudarmo, P., Sinclair, K., Kurz, D., McNair, M., Crist, S., Shpritz, L., Fitton, L., Saffouri, R., & Blair, R. (1995). Environmental and Economic Costs of Soil Erosion and Conservation Benefits. Science, 267(5201), 1117–1123. https://doi.org/10.1126/science.267.5201.1117.

Pratama, W. P., Banuwa, I. S., Afrianti, N. A., & Afandi, A. (2022). Pengaruh Guludan dan Pupuk Organonitrofos Terhadap Aliran Permukaan dan Erosi Pada Pertanaman Singkong (Manihot utillisima) Musim Tanam Kelima. Jurnal Agrotek Tropika, 10(3), 469. https://doi.org/10.23960/jat.v10i3.6235.

Raco, B., Wicaksono, A., & Triweko, R. W. (2022). Tingkat Bahaya Erosi Akibat Perubahan Tutupan Lahan Pada Daerah Tangkapan Air Danau Tondano. Jurnal Teknik Sipil, 11(1), 63-76.

Raditya, F. T., & Suhastyo, A. A. (2020). Implementasi Model Spasial Erosi Lahan di Kecamatan Pagentan Kabupaten Banjarnegara. Jurnal Ilmiah Media Agrosains, 6(1), 20-26.

Sadewo, W., Subagiada, K., & Djayus, D. (2023). Analisis Klasifikasi Laju Erosi Menggunakan Metode Universal Soil Loss Equation (USLE) Dengan SIG di Kota Samarinda. Geosains Kutai Basin, 6(1), 53-62.

Salim, A. G., Dharmawan, I. W. S., & Narendra, B. H. (2019). Pengaruh Perubahan Luas Tutupan Lahan Hutan Terhadap Karakteristik Hidrologi DAS Citarum Hulu. Jurnal Ilmu Lingkungan, 17(2), 333. https://doi.org/10.14710/jil.17.2.333-340.

Septyani, I. A. P., Rafika, M., & Melia, Y. (2023). Sosialisasi Kesesuaian Lahan Tanaman Porang Sebagai Tanaman Pendamping dan Pengolahan Hasil Porang di Desa Kampung Dalam, Labuhanbatu. Jurnal Altifani Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, 3(2), 178-185. https://doi.org/10.59395/altifani.v3i2.352.

Siahaan, R. C., & Kusuma, Z. (2021). Karakteristik Sifat Fisik Tanah dan C-Organik pada Penggunaan Lahan Berbeda di Kawasan UB Forest. Jurnal Tanah Dan Sumberdaya Lahan, 8(2), 395–405. https://doi.org/10.21776/ub.jtsl.2021.008.2.11.

Sittadewi, H. (2021). Effects of Root Plants and Litter on Soil Macroporosity, Infiltation Rate and Erosion. Jurnal Sains dan Teknologi Mitigasi Bencana, 16(1), 17–22. https://doi.org/10.29122/jstmb.v16i1.4873.

Springer, G. S. (1976). Erosion by Liquid Impact. Agricultural Research Service, US Department of Agriculture.

Tato, K., & Hurni, H. (1992). Soil Conservation for Survival. Soil and Water Conservation Society (SWCS).

Wischmeier, W. H., & Smith, D. D. (1965). Predicting Rainfall-Erosion Losses from Cropland East of the Rocky Mountains: Guide for Selection of Practices for Soil and Water Conservation (No. 282). Agricultural Research Service, US Department of Agriculture.

Wischmeier, W. H., & Smith, D. D. (1978). Predicting Rainfall Erosion Losses: A Guide to Conservation Planning (No. 537). Department of Agriculture, Science and Education Administration.

Yusuf, M., Fernandes, A. A. R., Kurniawan, S., & Arisoesilaningsih, E. (2020). Initial soil properties of the restored degraded area under different vegetation cover in UB Forest, East Java, Indonesia. Journal of Physics: Conference Series, 1563(1), 012006. https://doi.org/10.1088/1742-6596/1563/1/012006.




DOI: http://dx.doi.org/10.21776/ub.jsal.2024.011.01.5

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2024