Penentuan Daya Dukung Lingkungan Dalam Pemanfaatan Ruang Wilayah Desa Pana, Kecamatan Kolbano, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT)

Gabriel Charles Boimau, I.N Prijo Soetedjo, Yendris K. Syamruth

Abstract


ABSTRAK

Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) Nomor 1 Tahun 2011 dan Perda Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) Nomor 10 Tahun 2012, menetapkan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Desa Pana sebagai kawasan pertanian pangan, perkebunan dan pertenakan kecil, serta non pertanian. Penentuan RTRW diperlukan analisis Klasifikasi Kemampuan Lahan, Tingkat Bahaya Erosi (TBE) dan Kualitas Kesehatan Tanah yang bertujuan untuk mengetahui daya dukung lingkungan. Metode yang digunakan yakni, klasifikasi kemampuan lahan merujuk pada PerMen LH Nomor 17 Tahun 2009, TBE menggunakan rumus USLE dan Kualitas Kesehatan Tanah menggunakan 12 indikator. Berdasarkan hasil analisis pemanfaatan ruang wilayah Desa Pana yakni, Satuan Lahan (SL2, SL3, SL6, SL8, SL10 dan SL13) sebagai kawasan pertanian, Satuan Lahan (SL2, SL3, SL4 SL6, SL7, SL8, SL10 dan 13) sebagai kawasan perternakan kecil dan Satuan Lahan (SL1, SL2, SL3, SL4 SL6, SL7, SL8, SL9, SL10 dan 13) sebagai kawasan non pertanian.

Kata kunci : klasifikasi kemampuan lahan, kualitas kesehatan tanah, tingkat bahaya erosi

 

ABSTRACT

 

Regional Regulation of Nusa Tenggara Timur (NTT) Number 1 of 2011 and Regional Regulation of Timor Tengah Selatan Regency (TTS) Number 10 of 2012, stipulates the Regional Spatial Plan (RTRW) of Pana Village as an area for food agriculture, plantations and small livestock, and non-agriculture. Determination of RTRW requires analysis of Land Capability Classification, Erosion Hazard Level (TBE) and Soil Health Quality which aims to determine the environmental carrying capacity. The method used is land capability classification referring to PerMen LH Number 17 of 2009, TBE uses the USLE formula and Soil Health Quality uses 12 indicators. Based on the results of the analysis of the use of space in the Pana Village area, namely, Land Units (SL2, SL3, SL6, SL8, SL10 and SL13) as agricultural areas, Land Units (SL2, SL3, SL4 SL6, SL7, SL8, SL10 and 13) as small livestock areas and Land Units (SL1, SL2, SL3, SL4 SL6, SL7, SL8, SL9, SL10 and 13) as non-agricultural areas.

Keywords : erosion hazard level, land capability classification, soil health quality


Keywords


klasifikasi kemampuan lahan; kualitas kesehatan tanah; tingkat bahaya erosi; erosion hazard level; land capability classification; soil health quality

Full Text:

PDF

References


Alim, N., Simarmata, M. M. T., Gunawan, B., Purba, T., Juita, N., Herawati, J., Firgiyanto, R., Junairiah, J., & Inayah, A. N. (2022). Pengelolaan lahan kering. Yayasan Kita Menulis.

Andrianyta, H., & Hermawan, H. (2017). Analisis perubahan perilaku petani sebagai adaptasi terhadap dampak perubahan iklim di daerah iklim kering Nusa Tenggara Timur. Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian.

Aribowo, T., Sangkawati, S., & Atmodjo, P. S. (2020). Analisis distribusi sedimen dan laju erosi pada Waduk Temef. Siklus: Jurnal Teknik Sipil, 6(1), 26–37.

Balqis, N. A., Baskoro, D. P. T., & Murtilaksono, K. (2022). Pendugaan erosi tanah dan perencanaan tutupan lahan Hulu DAS Jeneberang, Sulawesi Selatan. Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia.

Boimau, S., & Bete, D. E. M. T. (2019). Tuturan ritual Toit Ulan pada masyarakat Desa Pana Kecamatan Kolbano Kabupaten Timor Tengah Selatan. Ciencias: Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pendidikan, 2(2), 55–67.

Budiarta, I. G. (2014). Analisis kemampuan lahan untuk arahan penggunaan lahan pada Lereng Timur Laut Gunung Agung Kabupaten Karangasem-Bali. Media Komunikasi Geografi, 15(1). https://doi.org/10.23887/mkg.v15i1.11420

Cholidah, N. N. Z., & Masruroh, H. (2021). Analisis kemampuan lahan sebagai arahan penggunaan lahan dengan pemanfaatan sistem informasi geografis (SIG) di Kabupaten Nganjuk. Jurnal Integrasi dan Harmoni Inovatif Ilmu-Ilmu Sosial (JIHI3S), 1(11), 1167–1181.

Duwila, R., Tarore, R. C., & Takumansang, E. D. (2019). Analisis kemampuan lahan di Pulau Sulabesi Kabupaten Kepulauan Sula. SPASIAL, 6(3), 703–713.

Ermiana, R., Suhendrayatna, S., & Sugianto, S. (2021). Identifikasi salinitas tanah menggunakan instrumen induksi elektromagnetik EM38 di Kecamatan Baitussalam Kabupaten Aceh Besar. JIPI (Jurnal IPA & Pembelajaran IPA), 5(4).

Eraku, S. S., & Permana, A. P. (2020). Analisis kemampuan dan kesesuaian lahan di daerah aliran sungai Alo, Provinsi Gorontalo. Jukung (Jurnal Teknik Lingkungan), 6(1).

Hartawan, M. B., Suhartanto, E., & Wahyuni, S. (2021). Analisa erosi dan sedimentasi berbasis sistem informasi geografis (SIG) pada bagian Hulu DAS Way Rarem Kabupaten Lampung Utara. Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air, 1(2), 612–621.

Gugino, B. K., Idowu, O. J., Schindelbeck, R. R., van Es, H. M., Wolfe, D. W., Thies, J. E., & Abawi, G. S. (2007). Cornell soil health assessment training manual (Edition 1.2). Cornell University.

Idowu, J., Moebius, B., van Es, H., Schindelbeck, R. R., Abawi, G., Wolfe, D., Thies, J., Gugino, B., & Clune, D. (2008). Soil health assessment and management: Measurements and results.

Krisnayanti, D. S., Welkis, D. F. B., Hepy, F. M., & Legono, D. (2020). Evaluasi kesesuaian data Tropical Rainfall Measuring Mission (TRMM) dengan data pos hujan pada DAS Temef di Kabupaten Timor Tengah Selatan. Jurnal Sumber Daya Air, 16(1), 51–62.

Lubis, R. M., & Siregar, D. (2019). Evaluasi status kesuburan tanah kebun kelapa sawit FP-UISU di Desa Mancang Kecamatan Selesai Kabupaten Langkat. Agriland: Jurnal Ilmu Pertanian, 7(1), 22–26.

Mujiyo, M., et al. (2022). Evaluasi kemampuan lahan sebagai dasar rekomendasi penggunaan lahan di Kecamatan Ngadirojo Kabupaten Wonogiri. Agrikultura, 33(1), 56–67.

Nomnafa, F. R., Krisnayanti, D. S., Ramang, R., & Udiana, I. M. (2022). Penggunaan data satelit TRMM terhadap stasiun curah hujan di WS Noelmina. Jurnal Teknik Pengairan, 13(1), 1–11.

Nuramalia, R., & Lasminto, U. (2022). Keandalan data curah hujan satelit TRMM (Tropical Rainfall Measuring Mission) terhadap data curah hujan stasiun bumi pada beberapa sub DAS di DAS Brantas. Jurnal Aplikasi Teknik Sipil, 20(2), 207–222.

OSU. (2009). Ohio State Health Card. OSU Centers at Piketon: Piketon Research & Extension Enterprise Center, Ohio.

Palenga, M. F. R., Nasjono, J. K., & Pah, J. J. S. (2020). Prediksi erosi di daerah aliran sungai dan sedimentasi pada Bendungan Temef. Jurnal Teknik Sipil, 9(2), 241–254.

Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 20/PRT/M/2007. (2007). Teknik analisis aspek fisik & lingkungan, ekonomi serta sosial budaya dalam penyusunan rencana tata ruang.

Peraturan Menteri Pertanian Nomor: 41/Permentan/Ot.140/9/2009. Kriteria teknis kawasan peruntukan pertanian.

Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur Nomor 1 Tahun 2011. Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2010–2030.

Peraturan Daerah Kabupaten Timor Tengah Selatan Nomor 10 Tahun 2012. Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2012–2032.

PerMen LH No. 17 Tahun 2009. Pedoman penentuan daya dukung lingkungan hidup dalam penataan ruang wilayah.

Pertiwi, N., Dewanti, A. N., & Kadri, M. K. (2021). Analisis daya dukung permukiman di Kelurahan Manggar Baru, Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur.

Tangketasik, A., & Narka, I. W. (2012). Kadar bahan organik tanah pada tanah sawah dan tegalan di Bali serta hubungannya dengan tekstur tanah. Jurnal Tanah dan Lingkungan, 2(2).

UU No. 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang. (2007).

Yusuf, S. M., Murtilaksono, K., & Lawaswati, D. M. (2020). Spatial mapping of soil erosion prediction through integration USLE model into geography information system. Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan, 10(4), 594–606.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2025 Gabriel Charles Boimau