Analisis Pengaruh Variasi Jumlah Tanaman Eceng Gondok Dalam Fitoremediasi Logam Kadmium Pada Air Sumur Gali
Abstract
ABSTRAK
Masyarakat di sekitar Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Talang Gulo Kota Jambi masih menggunakan sumur gali sebagai sumber air bersih. Semakin dekat jarak sumur dengan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) maka kualitas air sumur gali akan semakin menurun. Hal ini, disebabkan oleh resapan air lindi yang mengandung berbagai kontaminan berbahaya dan logam berat seperti Cd ke dalam tanah. Tujuan dari penelitian adalah untuk menganalisis efisiensi penyerapan logam Cd oleh eceng gondok (Eichhornia crassipes) dengan menggunakan variasi jumlah tanaman yang berbeda. Penelitian ini adalah metode eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yaitu dengan 3 perlakuan dan 2 kali ulangan. Hasil analisis awal, menunjukkan salah satu air sumur gali masyarakat yang berjarak 70 m dari area open dumping TPA Talang Gulo Kota Jambi memiliki kadar logam kadmium sebesar 0.092 mg.L-1, di mana kandungan kadmium pada air sumur gali ini telah melebihi baku mutu Permenkes No. 20 tahun 2023 yaitu sebesar 0.003 mg.L-1. Adapun perlakuan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu 5, 7 dan 9 tanaman dengan waktu kontak 5, 10 dan 15 hari. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa efisiensi eceng gondok dalam menurunkan logam kedmium pada air sumur gali sebesar 92.39% dengan menggunakan variasi 9 tanaman dalam waktu kontak 15 hari.
Kata kunci : eceng gondok, fitoremediasi, kadmium, sumur gali
ABSTRACT
The community around the Talang Gulo Final Disposal Site (TPA) in Jambi City still uses dug wells as a source of clean water. The closer the dug well is to the disposal site, the lower the water quality tends to be. This is due to the infiltration of leachate containing various harmful contaminants and heavy metals, such as cadmium (Cd), into the soil. The aim of this study is to analyze the efficiency of cadmium absorption by water hyacinth (Eichhornia crassipes) using different plant quantities. This research is an experimental method using a Completely Randomized Design (CRD) with 3 treatments and 2 repetitions. Initial analysis shows that one of the dug wells, located 70 meters from the open dumping area of the Talang Gulo TPA, has a cadmium concentration of 0.092 mg.L-1, which exceeds the water quality standard set by the Ministry of Health Regulation No. 20 of 2023, which is 0.003 mg.L-1. The treatments in this study include 5, 7, and 9 plants with contact times of 5, 10, and 15 days. The results of this study show that the efficiency of water hyacinth in reducing cadmium levels in dug well water was 92.39% with 9 plants and a contact time of 15 days.
Keywords : cadmium, dug well, phytoremediation, water hyacinth
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Ansori, A. S. (2022). Uji Potensi Tumbuhan Eceng Gondok (Eichhornia crassipes Solm.) Sebagai Fitoremediator Logam Berat Kromium (Cr) Pada Limbah Cair dari Pabrik Kulit di Magetan Jawa Timur. 1–86.
Erfa, L., Maulida, D., Sesanti, R. N., & Yuriansyah, Y. (2020). Keberhasilan Aklimatisasi dan Pembesaran Bibit Kompot Anggrek Bulan (Phalaenopsis) Pada Beberapa Kombinasi Media Tanam. Jurnal Penelitian Pertanian Terapan, 19(2), 122.
Feni, R., Marwan, E., & Kesumawati, N. (2022). Sosialisasi Manfaat Dan Pembuatan Pupuk Kompos Eceng Gondok Bagi Kelompok Wanita Tani Desa Kungkai Baru Kabupaten Seluma. Jurnal Pengabdian Masyarakat Bumi Raflesia, 5(2), 918–923.
Gayatri, I. (2023). Tingkat Pencemaran Logam Kadmium, Besi, Kromium, dan Tembaga pada Air Sumur di Sekitar Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Lama Talang Gulo Kota Jambi. 1–92.
Hidrawati, Syam, N., & Ayu, N. (2023). Fitoremediasi Timbal (Pb) pada Air Tercemar menggunakan Tumbuhan Eceng Gondok (Eichhornia crassipes) dan Apu-Apu (Pistia stratiotes). 7(5), 205–214.
Izzah, I., Suprianto, & Wardiah. (2017). Kiambang (Pistia stratiotes) Sebagai Agen Fitoremediasi Logam Krom (Cr). Prosiding Seminar Nasional Biotik, 4(1), 324–330.
Juhriah, & Alam, M. (2016). Fitoremediasi logam berat merkuri (hg) pada tanah tanaman Celosia plumosa (voss) burv. Jurnal Biologi Makasar (Bioma), 1(1), 1–8.
Nasution, H., Fatimah, S., Perdana, F., & Siregar, S. H. (2021). Tanaman Apu-Apu (Pistia stratiotes L) dengan Penambahan Zeolit Sebagai Agen Fitoremediasi Air Terkontaminasi Logam Berat (Cd), Tembaga (Cu), dan Timbal (Pb). Industry and Higher Education, 3(1), 1689–1699.
Nugroho, A. A., Wahyuningsih, N. E., & Ginandjar, P. (2019). Pengaruh Lama Kontak Dan Kerapatan Tanaman Eceng Gondok Dalam Mereduksi Kadmium Pada Air Larutan Pupuk Buatan. JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal), 7(1), 374–380.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia. (2023). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2023 Tentang Kesehatan Lingkungan.
Sidauruk, L., & Sipayung, P. (2015). Phytoremediation of Contaminated Land at Medan Industrial Area by Ornamental Plants. Jurnal Pertanian Tropik, 2(2), 178–186.
Standar Nasional Indonesia. (2008). SNI 6989.58:2008 Metoda Pengambilan Contoh Air Tanah.
Widyasari, N. L. (2021). Kajian Tanaman Hiperakumulator Pada Teknik Remediasi Lahan Tercemar Logam Berat. Jurnal Ecocentrism, 1(1), 17–24.
DOI: http://dx.doi.org/10.21776/ub.jsal.2025.012.01.5
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2025 Shally Yanova