Pendekatan Integrated Coastal Management Plan (ICMP) Sebagai Strategi Pengendalian Erosi Pantai di Pesisir Payum Kabupaten Merauke

Maria Riswanti Tadubun, Langgeng Wahyu Santosa, Bachtiar W. Mutaqin

Abstract


ABSTRAK

 

Wilayah pesisir Payum secara ekologi berperan penting dalam mendukung kehidupan masyarakat yang menetap di wilayah tersebut. Namun dinamika yang terjadi di wilayah kepesisiran Buti dapat menjadi faktor pendorong timbulnya permasalahan salah satunya adalah erosi pantai. Penelitian ini bertujuan merumuskan strategi pengendalian erosi pantai di wilayah pesisir Payum Kabupaten Merauke. Penelitian ini menggunakan data primer dan didukung dengan data sekunder. Pengumpulan data secara sampling ditentukan berdasarkan tiga  zona yaitu zona Payum 1 (P1), Payum 2 (P2) dan Payum 3 (P3) dengan menggunakan metode purposive sampling. Parameter yang digunakan adalah kecepatan angin, pasang surut, jenis dan tinggi gelombang. Strategi pengendalian kerusakan lingkungan akibat erosi pantai dianalisis melalui pendekatan matrix dalam siklus ICMP (Integrated Coastal Management Plan) berdasarkan aspek permasalahan dari faktor-faktor penyebab erosi pantai. Hasil penelitian menunjukkan wilayah pesisir Payum dengan tiga zona memiliki material penyusun berupa lumpur dan pasir dengan penggunaan lahan yaitu pemukiman, pariwisata, budidaya dan mata pencaharian masyarakat. Berdasarkan hasil analisis tingkat erosi pantai pada zona P1, P2, dan P3 sama yaitu tergolong dalam kategori tingkat erosi sedang dengan masing-masing nilai total skor sebesar 13. Strategi pengendalian erosi pantai yang disusun berdasarkan isu prioritas aspek dari masing-masing zona yaitu peningkatan pengetahuan dan wawasan mengenai musim penanaman mangrove, pengembangan nilai tradisional masyarakat adat, pemberian alternatif lapangan kerja, sosialisasi dan konsultasi publik antara pemerintah daerah, instansi terkait dan masyarakat adat.

 

Kata kunci: erosi pantai, Integrated Coastal Management Plan (ICMP), Payum, strategi pengendalian erosi, wilayah pesisir

 

 

ABSTRACT

 

The coastal area of Buti ecologically plays an important role in supporting the lives of the communities residing in the region. However, the dynamics occurring in the coastal area of Buti can be a driving factor for the emergence of problems, one of which is coastal erosion. This research aims to formulate a strategy for controlling coastal erosion in the Payum coastal area of Merauke Regency. This research uses primary data and is supported by secondary data. Data collection through sampling was determined based on three zones namely Payum 1 (P1), Payum 2 (P2) and Payum 3 (P3) using the purposive sampling method. The parameters used are wind speed, tide, wave type, and wave height. The strategy for controlling environmental damage due to coastal erosion is analyzed through a matrix approach in the ICMP (Integrated Coastal Management Plan) cycle based on the problem aspects of the factors causing coastal erosion. The research results show that the coastal area of Payum, divided into three zones, consists of materials such as mud and sand, with land use for settlement, tourism, cultivation, and the livelihoods of the community. Based on the analysis of the factors causing coastal erosion, it was found that the level of coastal erosion in zones P1, P2, and P3 is the same, categorized as moderate erosion with a total score of 13 each. The coastal erosion control strategy was formulated based on priority issues from each zone, namely the enhancement of knowledge and awareness regarding the mangrove planting season, the development of traditional values of indigenous communities, the provision of alternative job opportunities, and public outreach and consultation between local governments, relevant agencies, and indigenous communities.

 

Keywords:  coastal area, coastal erosion, erosion control strategy, Integrated Coastal Management Plan (ICMP), Payum

Keywords


erosi pantai; integrated coastal management plan (ICMP); payum; strategi pengendalian erosi; wilayah pesisir; coastal area; coastal erosion; erosion control strategy

Full Text:

PDF

References


Arjasakusuma, S., Kusuma, S. S., Saringatin, S., Wicaksono, P., Mutaqin, B. W., & Rafif, R. (2021). Shoreline Dynamics in East Java Province, Indonesia, from 2000 to 2019 Using Multi-Sensor Remote Sensing Data. Journal Land, 10(2), 1-17 https://doi.org/10.3390/land10020100

Davison-Arnot, R. (2010). An Introduction to Coastal Processes and Geomorpology. Cambridge University Press.

Dewi, P.S., Setiyono, H., Handoyo, G., Widada, S., Anugroho, A., dan Suryoputro, D. (2020). Studi Perubahan Garis Pantai Tahun 2014-2019 di Pesisir Kabupaten Bantul, D.I. Yogyakarta. Indonesian Journal of Oceanography, 2(3), 1-10

Efendi, A. N., Geonova, M. F., Widodo, P., Saragih, H. J. R., Suwarno, P., Mamahit, D. A., Trismadi. (2023). Karakteristik Gelombang Laut Indonesia Untuk Mendukung Kegiatan Laut dan Keamanan Kemaritiman. G-TECH: Jurnal teknologi Terapan, 7(2), 346-357.

Farid, M., Brotopuspito, K. S., Wahyudi, Sunarto, Suryanto, W. (2014). Ground Shear Strain and Rate of Erosion in The Coastal Area of North Bengkulu, Indonesia. Advanced Materials Research, 896, 521-524. http://doi.org/10.4028/www.scientific.net/AMR.896.521

Hamuna, B., Tanjung, R., Suwito, Maury, H. K., Alinato. (2018). Kajian Kualitas Air Laut dan Indeks Pencemaran Berdasarkan Parameter Fisika-Kimia di Perairan Distrik Depapre, Jayapura. Jurnal Ilmu Lingkungan, 16(1), 35-43. http://doi.org/10.14710/jil.16.135-43

Imbar, S. E. (2020). Analisis Deformasi Gelombang pada Pantai Minahasa Barat. Jurnal Sipil Statik, 8(1), 65-70

Khakim, N. (2009). Kajian Tipologi Fisik Pesisir Daerah Istimewa Yogyakarta Untuk Mendukung Pengembangan dan Pengelolaan Wilayah Pesisir [Disertasi]. Institut Pertanian Bogor.

Kurniawan, R., Habibie, M. N., & Permana, D. S. (2012). Kajian daerah Rawan Gelombang Tinggi di Perairan Indonesia. Pusat Penelitian dan Pengembangan BMKG.

Lentz, E. E. & Hapke, C. J. (2019). Geologic framework influences on the geomorphology of an anthropogenically modified barrier island: Assessment of dune/beach changes at Fire Island, New York. Geomorphology, 126(1-2), 82–96. http://doi.org/10.1016/j.geomorph.2010.10.032

Marfai, A., Winastuti, R., Wicaksono, A., & Mutaqin, B. W. (2021). Coastal Morphodynamic Analysis in Buleleng Regency, Bali – Indonesia. Natural Hazard, 111, 995–1017. https://doi.org/10.21203/rs.3.rs-277255/v1

Munk, W. H., & Palmen, E. (1951). Note on The Dynamics of The Antartic Circumpolar Current 1. Tellus, 3(1), 53-55.

Mutaqin, B. W. (2017). Shoreline Changes Analysis in Kuwaru Coastal Area, Yogyakarta, Indonesia: An Application of the Digital Shoreline Analysis System (DSAS). International Journal of Sustainable Development and Planning, 12(7), 1203-1214. https://doi.org/10.2495/SDP-V12-N7-1203-1214

Nelwan, Y. (2022). Kajian Dampak Erosi Pantai Terhadap Kelestarian Lingkungan dan Ekosistem Penyu Sisik di Pulau Kepayang Kabupaten Belitung Provinsi Bangka Belitung [Tesis]. Yogyakarta, Universitas Gadjah Mada.

Saputro, E. A. (2021). Kajian Dinamika Garis Pantai Muara Sungai Pemali dna Sekiarnya Untuk Pengelolaan Wilayah Pesisir di Kabupaten Brebes Provinsi Jawa Tengah [Tesis]. Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada.

Siswanto, A & Nugraha, W. (2014). Studi Parameter Oseanografi di Perairan Selat Madura Kabupaten Bangkalan. Journal of Marine Science and Tecnology, 7(1), 41-45.

Sunarto, (2004). Perubahan Fenomena Geomorfik Daerah Kepesisiran di Sekeliling Gunung Api Muria Jawa Tengah. [Disertasi]. Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada.

Triadmodjo, B. (1999). Teknik Pantai. Beta Offset.

Yonvitner, Susanto, H. A., & Yuliana, E. (2019). Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Laut. Universitas Terbuka.

Yuniastuti, (2016). Identifikasi Tipologi dan Dinamika, Potensi dan Permasalahan, dan Strategi Pengelolaan Wilayah Kepesisiran di Wilayah Kepesisiran Demak. Jurnal Geografi, 8(1), 31–46.

Williams, A. T., Rangel-Buitrago, N., Pranzini, E., & Anfuso, G. (2018). The Management of Coastal Erosion. Elsevier: Ocean & Coastal Management. 156, 4–20. http://dx.doi.org/10.1016/j.ocecoaman.2017.03.022




DOI: http://dx.doi.org/10.21776/ub.jsal.2025.012.01.6

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2025 Maria Riswanti Tadubun