Optimasi Alokasi Penggunaan Air Berdasarkan Ketersediaan Air dan Biaya Operasional (Studi Kasus Kota Batu)

Rizki Dwika Amalia, Alexander Tunggul Sutan Haji, Bambang Suharto

Abstract


Penggunaan air yang tidak efisien cenderung dikarenakan penggunaan air yang tidak tepat sehingga perlu adanya alokasi sumberdaya air. Kota Batu sebagai penyuplai air khususnya untuk beberapa kota di Jawa Timur membutuhkan perencanaan penggunaan alokasi air yang efisien sehingga tidak ada ancaman air bagi wilayah lain. Optimalisasi alokasi penggunaan air merupakan salah satu upaya untuk menghindari adanya ancaman kekurangan air di suatu wilayah. Tujuan dari penelitian ini yaitu penentuan formula penggunaan air secara optimal berdasarkan jumlah ketersediaan air dan biaya operasional. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian kuantitatif untuk menentukan alokasi penggunaan air pada setiap jenis aktivitas. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa alokasi air optimum pada tahun 2014 meliputi 9,254,852 m3tahun-1 untuk penduduk, 7,779,671 m3tahun-1 untuk industri dan 41,719,120 m3tahun-1 untuk irigasi. Total biaya operasional yang dibutuhkan tahun 2014 sebesar Rp. 60,122,241,895. Tahun 2034 adanya alih alokasi air dengan rincian 13,721,856 m3tahun-1 untuk penduduk, 143,487,935 m3tahun-1 untuk industri dan 9,773,011 m3tahun-1 untuk irigasi. Total biaya operasional yang dibutuhkan tahun 2034 sebesar Rp. 780,338,635,228.

 

Kata kunci: Biaya operasional, ketersediaan air, optimasi


Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2015 Jurnal Sumberdaya Alam dan Lingkungan