Pemetaan Risiko Bencana Tanah Longsor di Sub Daerah Aliran Sungai Amprong

Fatmawati Uswatun Hasanah, Ruslan Wirosoedarmo, Bambang Suharto

Abstract


Sub DAS Amprong merupakan salah satu daerah yang rawan bencana tanah longsor. Sub DAS Amprong memiliki karakteristik lereng curam dan padat penduduk. Oleh karena itu perlu dilakukan pemetaan bencana tanah longsor untuk mengurangi adanya korban bencana alam. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui sebaran resiko peta atau wilayah bencana tanah longsor dan mengklasifikasikan resiko bencana tanah longsor di Sub DAS Amprong. Tingkat resiko bencana tanah longsor diukur dengan menggunakan parameter kerentanan dan bahaya. Parameter bahaya terdiri dari peta tata guna lahan, peta kemiringan lahan, peta jenis batuan, peta kedalaman tanah, peta jenis tanah, dan data curah hujan sedangkan parameter kerentanan terdiri dari peta kepadatan penduduk, jumlah usia rentan, jumlah wanita-penyandang cacat, serta tingkat pendidikan. Analisis pada penelitian ini menggunakan ArcView 3.3.  Hasil dari overlay komponen bahaya, kecamatan Singosari, Lowokwaru, Blimbing, Jabung, Tumpang, Poncokusumo, dan Pakis memiliki nilai resiko lebih tinggi dibanding daerah lainnya, sedangkan pada komponen kerentanan kecamatan Lowokwaru dan Blimbing memiliki nilai risiko lebih tinggi dari pada daerah lainnya.  Jika komponen kerentanan dan bahaya di overlay maka daerah yang memiliki nilai risiko lebih tinggi dari pada daerah lainnya yaitu Kecamatan Singosari, Lowokwaru, Blimbing, Klojen dan Pakis. Jenis risiko bencana tanah longsor di Sub DAS Amprong yaitu sedang dengan total prosentase luas sebesar 11.1093%, rendah dengan total prosentase luas sebesar 70.549% dan sangat rendah dengan total prosentase luas sebesar 18.2958%.


Full Text:

PDF


DOI: http://dx.doi.org/10.21776/ub.jsal.2017.004.03.2

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2017 Jurnal Sumberdaya Alam dan Lingkungan