Evaluasi Emisi Karbondioksida (CO2) Terhadap Kecukupan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Di Universitas Brawijaya Kampus I Kota Malang

Bambang Suharto, Tunggul Sutan Haji, Niken Puspajwo Pangestuti

Abstract


Peningkatan gas rumah kaca merupakan permasalahan penting yang dapat
mengakibatkan pemanasan global, dimana saat ini emisi karbondioksida (CO2) merupakan
komponen utama gas rumah kaca. Penumpukan emisi CO2 terjadi karena bahan bakar fosil
yang diambil secara berlebihan dibakar dan dikonversi secara cepat menjadi CO2 yang terlepas
ke atmosfer oleh aktivitas transportasi, tungku industri dan rumah tangga, serta pembangkit
listrik. Pada tahun 2016, tercatat jumlah penduduk Universitas Brawijaya sebanyak 68.072 yang
terdiri dari mahasiswa, dosen, dan karyawan. Berdasarkan data jumlah penduduk di atas
terlihat bahwa jumlah penduduk Universitas Brawijaya relatif banyak, maka akan berdampak
pada meningkatnya produksi CO2 dari kegiatan kendaraan bermotor, penggunaan gas LPG,
sisa hasil pernapasan, serta penggunaan listrik di lingkungan Universitas Brawijaya. Tujuan
penelitian ini yaitu untuk mengetahui emisi CO2 yang dihasilkan dari aktivitas penduduk di
Universitas Brawijaya Kampus I Kota Malang dan untuk mengetahui kecukupan ruang terbuka
hijau (RTH) dalam menyerap emisi CO2.
Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif
kuantitatif yaitu untuk mendeskripsikan hasil perhitungan emisi CO2 dan kecukupan daya
serap RTH. Beban emisi CO2 dihitung dengan persamaan IPCC dan persamaan yang
didapatkan dari studi pustaka. Sedangkan daya serap RTH dihitung dengan mengalikan
jumlah pohon dengan masing-masing daya serapnya terhadap emisi CO2. Setelah itu
merumuskan rekomendasi sebagai bahan pertimbangan atau masukan untuk peningkatan
peringkat Universitas Brawijaya pada UI GreenMetriks World University Ranking.
Hasil penelitian menunjukkan total beban emisi CO2 yang dihasilkan di Universitas
Brawijaya sebesar 9547360.71 Kg/tahun dan total daya serap sebesar 45229279.66 Kg/tahun.
Hasil analisis menunjukkan bahwa RTH telah mencukupi untuk menyerap emisi CO2 dalam
satu tahun, salah satu hal yang menunjang besarnya RTH yaitu adanya penambahan pohon
sejumlah 300 pohon sawit pada tahun 2015 (Sub Bagian Rumah Tangga, 2015). Rekomendasi
berdasarkan UI GreenMetriks World University Ranking, kategori dan indikator yang sesuai
untuk dilakukannya upaya yaitu pada kategori sarana dan prasarana, serta transportasi.
Indikator ini menunjukkan apakah kampus layak disebut Kampus Hijau. Tujuannya adalah
untuk memicu agar memberi lebih banyak ruang bagi kehijauan dan dalam menjaga
lingkungan, serta pengembangan energi berkelanjutan. Kebijakan transportasi yang dapat
dilakukan yaitu membatasi jumlah kendaraan bermotor di kampus, penggunaan sepeda
kampus akan mendorong lingkungan yang lebih sehat. Kebijakan pejalan kaki akan mendorong
mahasiswa, dosen dan staf untuk mengurangi emisi CO2, dan menghindari menggunakan
kendaraan pribadi dengan memberi kebijakan pada mahasiswa baru untuk tidak membawa
kendaran pribadi di semester pertama dan kedua. Kebijakan tersebut akan mengurangi jejak
karbon di sekitar kampus.

 

Kata kunci: Emisi CO2, Ruang Terbuka Hijau, Universitas Brawijaya

 


Full Text:

PDF


DOI: http://dx.doi.org/10.21776/ub.jsal.2017.004.02.2

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2018 Jurnal Sumber Daya Alam dan Lingkungan