Evaluasi Pemanfaatan Kawasan Strategis Kota Palangkaraya Berdasarkan Kemampuan Lahan
Abstract
Pesatnya pertumbuhan penduduk mengakibatkan makin besar penggunaan lahan. Dimana terjadi alih fungsi lahan. Hal ini terjadi pada penggunaan hutan jadi pertanian dan pertanian jadi permukiman. Alih fungsi lahan yang terjadi, dikhawatirkan akan mengganggu kawasan strategis yang ada di Kota Palangkaraya. Jalan keluar yang dipandang efektif untuk mengatasi masalah tersebut adalah mengintegrasikan kepentingan lingkungan pada tingkatan pengambilan keputusan yang strategis, salah satunya yaitu dengan melakukan analisis kesesuaian penggunaan lahan berdasarkan kelas kemampuan lahan.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi kesesuaian lahan pada kawasan strategis di Kota Palangkaraya (existing) berdasarkan kemampuan lahan, serta memberikan rekomendasi pemanfaatan ruang yang selaras dengan daya dukung lingkungan. Metode yang digunakan untuk menentukan daya dukung lingkungan adalah metode deskriptif kuantitaif dengan analisis spasial menggunakan sistem informasi geografis (SIG). Hasil Perhitungan dan analisis didapatkan untuk evaluasi penggunaan lahan existing Kota Palangkaraya didapatkan tidak sesuai seluas 208.801,498 Ha. Dan untuk Kawasan Strategis Kota Palangkaraya tidak sesuai seluas 1.299,48 Ha.
Full Text:
PDFReferences
DAFTAR PUSTAKA
Aini, Annisah. 2014. Sistem Informasi
Geografis Pengertian dan Aplikasinya. Stimik Amikom. Yogyakarta.
Arsyad, Sitanala, dan Rustiadi, Ernan. 2008.
Penyelamatan Tanah, Air dan Lingkungan. Edisi pertama, Crestpent Press dan Yayasan Obor. Bogor.
___________. 1989. Konservasi Tanah dan Air. Bogor : UPT Media Informasi Lembaga Sumberdaya Informasi-IPB
___________. 2000. Konservasi Tanah dan Air. IPB Press. Bogor.
___________. 2010. Pengawetan Tanah dan Air. Penerbit Institut Pertanian Bogor (IPB). Bogor.
Budianto, Eko. 2002. Sistem Informasi
Geografis Menggunakan Arc View GIS. ANDI. Yogyakarta.
Direktorat Jendral Reboisasi dan Rehabilitasi Lahan. 1995. Pedoman Penyusunan Rencana Teknik Lapangan Rehabilitasi Lahan dan Konservasi Tanah Daerah Aliran Sungai. Departemen Kehutanan RI. Jakarta.
FAO, 1976. Framework For Land Evolution. FAO Soils Bulletin. Soil Resources Management and Conservation Service Land and Water Development Division.
Fathoni, Fakhri. 2011. Penentuan Erosi Sebar
Keruangan pada sub-sub Daerah Aliran Sungai (DAS) Keyang Kabupaten Ponorogo. Universitas Brawijaya. Malang
Hardjowigeno, Sarwono dan Widiatmaka. 2007. Evaluasi kesesuaian Lahan dan Perencanaan Tataguna Lahan. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta
Hardjoamijojo, Soedodo dan Sukartaatmadja, Sukandi. 2008. Teknik Pengawetan Tanah dan Air. Graha Ilmu. Yogyakarta.
Hartono. 2007. Geografi : Jelajah bumi dan Alam Semesta. Bandung : Citra Praya Hidayat, Y. 2003. Model Penduga Erosi. Tumoutou.net/6_sem2_023/yayat_hidayat .ht m-99k. Diakses pada tanggal 16 Januari 2016. Irwansyah, Edy. 2013. Sistem Informasi Geografis: Prinsip Dasar dan Pengembangan Aplikasi. Yogyakarta: Digibooks
Kabupaten Ngawi .2011. RTRW Kabupaten Ngawi 2011 http:// www. ngawikab. go .id/ home/ pemerintahan/ rtrw-2010- 2030/ Diakses pada 5 november 2015.
Kartasapoetra, 1985. Teknologi Konservasi Tanah dan Air. Rineka Cipta. Jakarta.
Listriyana, I. 2006. Pemetaan Daerah Rawan
Bahaya Erosi Di Bagian Barat Daya Gunung Lawu Melalu Pendekatan Model Pixel dan Sistem Informasi Geografi (SIG). Skripsi S1 Fakultas Pertanian UNS. Surakarta.
Marjuki. Bramayanto. 2014. Sistem Informasi
gografi menggunakan quantum GIS 2.0.1 Durfour. Volum 2 dari dasar Sistem Informasi gografi. Jakarta.
Munajat, Akhirul. 2010. Pemanfaatan Sistem Informasi Geografi (SIG) Untuk Evaluasi Kesesuaian Lahan Permukiman Di Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang. Skripsi. Fakultas Ilmu Sosial UNNES Semarang.
Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup
Nomor 17 Tahun 2009 Tentang
Pedoman Penentuan Daya Dukung
Lingkungan Hidup Dalam Penataan
Ruang Wilayah. Jakarta.
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 29
Tahun 2008. Pengembangan
Kawasan Strategis Cepat Tumbuh Di Daerah. Jakarta.
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum. No. 15/Prt/M/2012 dan 20 /Prt/M/2011. Tentang Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Nasional. Jakarta.
Rahim, S. E. 2000. Pengendalian Erosi Tanah Dalam Rangka Pelestarian Lingkungan Hidup. Bumi Aksara. Jakarta.
Ritung S, Wahyunto, Agus F, Hidayat H. 2007.
Panduan Evaluasi Kesesuaian Lahan dengan Contoh Peta Arahan Penggunaan Lahan Kabupaten Aceh Barat. Balai Penelitian Tanah dan World Agroforestry Centre (ICRAF), Bogor.
Rukmana, Rahmat. 2003. Delima. Kanisius.
Yogyakarta.
Setyamidjaja, Djoehana. 2006. Kelapa Sawit
Teknik Budidaya, Panen, dan Pengolahan. Kanisius. Yogyakarta.
Sitorus, Santan R.P. 1985. Evaluasi Sumberdaya Lahan. PT. Tarsito, Bandung.
Suripin. 2004. Pelestarian Sumber Daya Tanah Dan Air. ANDI. Yogyakarta.
Sunarko. 2014. Budi daya kelapa sawit di berbagai jenis lahan. PT. Agrimedia Pustaka. Jakarta
Susilawati, Azizah Siti dkk. 2009. Geografi 2.
Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta.
Sutanto, Rachman. 2005. Dasar-Dasar Ilmu Tanah Konsep dan Kenyataan. Kanisius. Yogyakarta
Soemarwoto, 1991. Lingkungan Hidup dan Pembangunan. Djambatan. Jakarta.
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 26 tahun 2007. Tentang Penataan Ruang. Jakarta.
Utoyo, bambang. 2007. Geografi : Membuka cakrawala dunia. PT. setia purna inves. Bandung.
Warisno dan Dahana, Kres. 2010. Peluang Usaha dan Budidaya Cabai. PT gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Worosuprodjo, Suratman. 2005. Klasifikasi Lahan untuk Perencanaan Penggunaan Lahan di Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta. Forum Perencanaan Pembangunan Edisi Khusus Januari 2005. DIY.
Vadari, T., K. Subagyono., N. Sutrisno. 2004.
Model Prediksi Erosi: Prinsip, Keunggulan, dan Keterbatasan. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Departemen Pertanian. Indonesia.
Yani, Ahmad dan Ruhimat, Amamat. 2007.
Menyikapi fenomena geosfer. Grafindo media pratama. Bandung.
DOI: http://dx.doi.org/10.21776/ub.jsal.2019.006.01.1
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2019 Jurnal Sumberdaya Alam dan Lingkungan