Potensi Fitoremediasi Tanah Tercemar Timbal (Pb) Dengan Penambahan EDTA Menggunakan Rumput Raja (Pennisetum purpuroides)

Fajri Anugroho, Evi Kurniati, Benedictus Alvin Pohan Effendi

Abstract


Logam Pb atau timbal merupakan logam yang berbahaya bagi kesehatan manusia dan organisme lainnya. Salah satu metode pemulihan kualitas lingkungan yang dapat menstabilkan dan mentransformasi polutan yaitu fitoremediasi. Tanaman rumput raja (Pennisetum purpurhoides) berfungsi untuk meremediasi tanah tercemar Pb. Penelitian ini bertujuan untuk mengamati pengaruh variasi perlakuan pada pertumbuhan dan penyerapan logam pada tanaman. Dalam penelitian ini digunakan perlakuan dengan variasi kadar Pb sebesar 0 ppm, 100 ppm, dan 200 ppm dan penambahan EDTA sebesar 5 mmol selama 8 minggu. Variasi perlakuan cenderung tidak memberikan pengaruh nyata pada variabel banyak daun dan luas daun. Perlakuan memberikan pengaruh signifikan pada peningkatan hasil konsentrasi dan akumulasi tanaman, terutama pada bagian perakaran tanaman. Tanaman rumput raja memiliki nilai BCF (Bioconcentratioon Factor) 1.211 ketika dilakukan penambahan EDTA, dimana rumput raja termasuk dalam kategori tanaman akumulator logam berat. Nilai TF (Translocation Factor)  didapatkan kurang dari 1 sehingga tanaman rumput raja cenderung mengakumulasi logam berat yang diekstrak pada bagian perakaran.


Keywords


bioconcentration factor; tanaman akumulator logam berat; translocation factor

Full Text:

PDF

References


Alloway B. J. 1995. Heavy Metals in Soils. 2nd Edition. Blackie Academic and Professional - Chapman and Hall. London – Wenheim - New York. Tokyo Melbourne - Madras

Alloway B.J. & Ayres D.C. 1997. Chemical Principles of Environmental Pollution, 2nd Edition. Blackie Academic and Professional. Chapman & Hall. London

Astrini Y., Yuniati R., Salamah A. 2014. Analisis Pengaruh Pemberian Logam Berat (Pb, Cd, Cu) terhadap Pertumbuhan Melastoma malabathricum L. Universitas Indonesia. Depok

Baker A.J. 1981. Accumulators and excluders-strategies in the response of plants to heavy metals. J. Plant Nutr. 3, 643– 654

Charlena. 2004. Pencemaran Logam Berat Timbal (Pb) dan Cadmium (Cd) pada Sayur-sayuran. Program Pascasarjana S3 IPB. Bogor

Chen H. & Cutright T.J. 2002. The interactive effects of chelator, fertilizer, and rhizobacteria for enhancing phytoremediation of heavy metal contaminated soil. Soils and Sediments 2(4), 203-210

Chigbo C. 2013. Effect of EDTA and Citric Acid on Phytoremediation of Cr-b(a) P-co-contaminated soil. School of Geography, Earth and Environmental Sciences, University of Birmingham. United Kingdom.

Darmono. 1995. Logam Dalam Sistem Biologi Makhluk Hidup. UI Press. Jakarta

Ghosh M. & Singh S.P. 2005. A review on phytoremediation of heavy metals and utilization of its by products. J of Applied Ecology and Environmental Research 3(1), 1-18.

Gupta A.K. & Sinha S. 2008. Decontamination and/or revegetation of fly ash dykes through naturally growing plants. Journal of Hazardous Materials 153, 1078-1084.

Hardiani H. 2009. Potensi tanaman dalam mengakumulasi logam cu pada media tanah terkontaminasi limbah padat industri kertas. Selulosa 44(1), 27-40.

Hayati R. 2010. Karakterisasi Abu Terbang (Fly Ash) Dan Eksplorasi Vegetasi Fitoremediator di Area Landfill Abu Terbang Untuk Pengelolaan Ramah Lingkungan. Sekolah Pasca Sarjana. IPB.Bogor

Hidayati N. 2013. Mekanisme fisiologis tumbuhan hiperakumulator logam berat. J. Tek. Ling. 14(2), 75-82.

Kartikasari V., Tandjung S.D., Sunarto. 2002. Akumulasi logam berat cr dan pb pada tumbuhan mangrove ‘avicennia marina’ di muara sungai babon perbatasan Kota Semarang dan Kabupaten Demak Jawa Tengah. Jurnal Manusia dan Lingkungan 9(3):137-147.

Manara A. 2012. Plants Responses in Heavy Metal Toxicity. Plants and heavy metals. SpringerBriefs in Biometals : 27-53

Miladinova K., Georgieva., Katya I., Teodora G., Yuliana M. 2018. EDTA and citrate impact on heavy metals phytoremediation using paulownia hybrids. Int. J. Environment and Pollution, 63, Nos. ½ 31-45

Priyanto B. & Prayitno J. 2007. Fitoremidiasi sebagai sebuah teknologi pemulihan pencemaran khususnya logam berat. Dilihat pada Rabu 25 Agustus 2015. < http://ltl.bppt.tripod.com/sublab/lflora l.html>

Razikin R.K. 2015. Uji Tanaman Bayam (Amarantus tricolor) dan Rumput Gajah (Pennisetum purpureum) sebagai Agen Fitoremediasi pada Tanah Tercemar Logam Pb dan Cd. Universitas Jember. Jember

Siswanto D. 2009. Respon Pertumbuhan Kayu Apu (Pistia stratiotesL.) Jagung (Zea mays L.) dan Kacang Tolo (Vigna sinensisL.) terhadap Pencemar Timbal (Pb). Universitas Brawijaya. Malang

Sopyan R., Sikanna, Sumarni N.K. 2014. Fitoakumulasi merkuri oleh akar tanaman bayam duri (amarantus spinosus linn.) Pada tanah tercemar. Online Journal of Natural Science. 3(1), 31-39.

Suyitman. 2014. Produktivitas rumput raja (pennisetum purpupoides) pada pemotongan pertama menggunakan beberapa sistem pertanian. Jurnal Peternakan Indonesia 16(2), 109-127

Szôllôsi R., Kálmán E., Medvegy A., Petô A., Varga S.I. 2011. Studies on oxidative stress caused by cu and zn excess in germinating seeds of indian mustard (brassica juncea l.) Acta Biol Szeg 55, 175-178.

Tam N.N.F.Y & Wong Y.S.. 1996. Retention and distribution of heavy metals in mangrove soils receiving wastewater. Environmental Pollution 94(3), 283-291

Tonapa R. 2015. Potensi Tanaman Alfalfa (Medicago Sativa L.) Sebagai Fitoremediator Tanah Tercemar Logam Berat Timbal (Pb). Universitas Atma Jaya. Yogyakarta

Widowati W., Sastiono A., Jusuf R. 2008. Efek Toksik Logam: Pencegahan dan Penanggulangan Pencemaran. Penerbit Andi. Yogyakarta

Zhuang P., Ye Z.H., Lan C. Y., Xie Z.W., Shu W.S., 2005. Chemically assisted phytoextraction of heavy metal contaminated soils using three plant species. Plant and Soil 276, 153-162.




DOI: http://dx.doi.org/10.21776/ub.jsal.2020.007.01.1

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2020 Fajri Anugroho, Evi Kurniati, Benedictus Alvin Pohan Effendi