Sebaran Kualitas Air Sumur Di Sekitar TPA Randegan Kota Mojokerto Berbasis Sistem Informasi Geografis

Akhmad Adi Sulianto, Evi Kurniati, Citra Tri Rahmawati

Abstract


Permasalahan dalam penurunan kualitas air sumur di Kota Mojokerto disebabkan oleh aktivitas manusia yang menghasilkan sampah. Kota Mojokerto memiliki TPA Randegan yang berlokasi di Kecamatan Magersari. Lindi yang dihasilkan dari timbunan sampah dapat meresap ke dalam tanah yang menyebabkan pencemaran tanah dan air tanah secara langsung karena dalam lindi terdapat berbagai senyawa kimia organik dan anorganik serta sejumlah patogen. Tujuan penelitian ini yaitu menganalisis kualitas air sumur di sekitar TPA Randegan dan menganalisis hubungan antara aktivitas TPA dan jarak sumber dari TPA dengan kualitas air sumur.  Metode pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling di 6 titik sampel air sumur warga yang berada. Berdasarkan hasil penelitian, kualitas air sumur di T1 (50 meter dari zona aktif TPA) dan T2 (70 meter dari zona aktif TPA) tidak memenuhi standar baku mutu parameter pada beberapa parameter. Kualitas air sumur di T1 memiliki kualitas air sumur yang paling buruk, sedangkan di T6 (400 meter dari zona aktif TPA) memiliki kualitas air sumur yang paling baik. Beberapa parameter seperti TDS, DHL, nitrat, nitrit, besi, mangan, kesadahan, klorida, total coliform dan E.coli menunjukan hubungan yang linear antara jarak pengambilan sampel dengan kualitas air sumur.

Keywords


coliform; mangan; metode IDW; TDS

Full Text:

PDF

References


Achmad R. 2004. Kimia Lingkungan Edisi 1. Andi Offset. Yogyakarta

Adrian, B. 2014. Analisis cemaran bakteri coliform dan identifikasi escherichia coli pada air isi ulang dari depot di kota manado. Jurnal Ilmiah Farmasi, 3(3), 325-334

Adrianto R. 2018. Pemantauan jumlah bakteri coliform di perairan sungai Provinsi Lampung. Jurnal Teknologi Agro Industri (Tegi), 10(1), 1-6

Aryani F.D.N. 2017. Kualitas air tanah di sekitar lokasi tempat pembuangan akhir untuk pemenuhan kebutuhan air bersih (Studi Kasus: TPA Banyuroto dan TPA Piyungan). Geo Educasia, 2(8), 1047-1057

Kasam, Siswoyo, E., Agustina, R. 2009. Penggunaan Membran Keramik untuk Menurunkan Bakteri e.coli dan Total Suspended Solid (TSS) pada Air Permukaan. Jurnal Sains & Teknologi Lingkungan, 1, 77-85

Manik. 2003. Pengelolaan Lingkungan Hidup. Djambat. Jakarta

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 32 Tahun 2017 Tentang Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan dan Persyaratan Kesehatan Air untuk Keperluan Higiene Sanitasi, Kolam Renang, Solus Per Aqua, dan Pemandian Umum

Ratnaningrum K, Anggaeni T.A., Dahlan P.P.Y. 2015. Tingkat pencemaran escherichia coli pada air rumah tangga di wilayah kerja Puskesmas Mijen, Semarang. Jurnal Kedokteran dan Kesehatan, 15(2), 104-108

Santosa L.W., Adji T N. 2006. Pendugaan geolistrik untuk identifikasi keterdapatan air tanah di perkebunan kelapa sawit muarakandis Kabupaten Musirawas Provinsi Sumatera Selatan. MGI, XX(2), 1-25

Tong I.J., Chen S. 2002. An assesment of dug-well water quality. Jurnal Sustainable Development in Agriculture and Environment, 1

Waluyo L. 2012. Mikrobiologi Umum. UMM Press. Malang

Wardhana W.A. 1999. Dampak Pencemaran Lingkungan. Andi Offset. Yogyakarta




DOI: http://dx.doi.org/10.21776/ub.jsal.2020.007.01.4

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2020 Akhmad Adi Sulianto, Evi Kurniati, Citra Tri Rahmawati