Biodegradabilitas Bioplastik Berbahan Dasar Limbah Cair Tahu dengan Penguat Kitosan dan Plasticizer Gliserol

Bambang Rahadi Widiatmono, Akhmad Adi Sulianto, Corry Debora

Abstract


ABSTRAK 

Plastik merupakan salah satu bahan pengemas yang banyak digunakan. Sampah plastik yang dibiarkan akan menumpuk dan memberikan dampak negatif. Solusi dari penumpukan sampah plastik ini dengan cara membuat plastik yang biodegradable. Tujuan penelitian ini untuk melihat pengaruh penambahan kitosan dan plasticizer gliserol pada bioplastik dengan bahan dasar limbah cair tahu. Metode yang digunakan pada penelitian ini dengan pendekatan kuantitatif menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) untuk mendeskripsikan hasil perhitungan terhadap sifat biodegradabilitas, sifat solubilitas dan gugus fungsi dari bioplastik yang dihasilkan. Hasil analisa menunjukan untuk sifat biodegradabilitas dan solubilitas yang terbaik terdapat pada bioplastik perlakuan K2G2 yaitu dengan komposisi kitosan sebanyak 2.3 g dan gliserol sebanyak 1.5 ml. Pada perlakuan K2G2 didapat besar persentase biodegradabilitas sebesar 97.667% dan untuk persentase solubilitas sebesar 40.444%. Gugus fungsi dari bioplastik yang dihasilkan dapat membuktikan sifat hidrofilik yang dimiliki. 

Kata kunci: biodegradable, gugus fungsi, solubilitas

 

ABSTRACT 

Plastic is one of the most commonly used packaging materials. Plastic waste which is left will accumulate and give a negative impact. The solution for plastic waste is by making biodegradable plastic. The purpose of this research is to identify the effects of adding chitosan and plasticizer glycerol to bioplastics made up of tofu liquid waste. The method used in this research is a quantitative approach with a Completely Randomized Design to describe the result of the biodegradability characteristic, solubility characteristic, and a cluster function of bioplastic. The result of the analysis for the best biodegradability and solubility was found in K2G2 treatment with a composition of chitosan as much as 2.3 g and glycerol as much as 1.5 ml. On the K2G2  treatment, it was shown that this treatment attained a percentage of biodegradability as much as 97.667% and a percentage of solubility amounting to 40.444 %. A cluster function of bioplastic produced can prove the nature of the hydrophilic.

Keywords:  biodegradable, cluster function, solubility 


Keywords


biodegradable; gugus fungsi; solubilitas; cluster function; solubility

Full Text:

PDF

References


Alam, M. N., Kumalasari, K., Nurmalasari, N., & Illing, I. (2018). Pengaruh komposisi kitosan terhadap sifat biodegradasi dan water uptake bioplastik dari serbuk tongkol jagung. Al-Kimia, 6(1), 24-33.

Anggarini, F. (2013). Aplikasi Plasticizer gliserol pada pembuatan plastik biodegradable dari biji nangka [Doctoral Dissertation]. Universitas Negeri Semarang.

Aripin, S., Saing, B., & Kustiyah, E. (2017). Studi pembuatan bahan alternatif plastik biodegradable dari pati ubi jalar dengan plasticizer gliserol dengan metode melt intercalation. Jurnal Teknik Mesin Mercu Buana, 6(2), 79-84.

Coniwanti, P., Laila, L., & Alfira, M. R. (2015). Pembuatan film plastik biodegradable dari pati jagung dengan penambahan kitosan dan pemplastis gliserol. Jurnal Teknik Kimia, 20(4), 22-30.

Garcia, M. A., Pinotti, A., & Zaritzky, N. E. (2006). Physicochemical, water vapor barrier and mechanical properties of corn starch and chitosan composite films. Starch‐Stärke, 58(9), 453-463. https://doi.org/10.1002/star.200500484

Maswiarso, A. & Utomo, R. K. (2019). Pra Rancangan Pabrik Kimia Kalsium Klorida dari Asam Klorida dan Batuan Kapur Dengan Kapasitas 10.000 Ton/Tahun Perancangan Pabrik [Skripsi]. Universitas Islam Indonesia.

Murni, S. W., Pawignyo, H., Widyawati, D., & Sari, N. (2015, April). Pembuatan edible film dari tepung jagung (Zea Mays L.) dan kitosan. Prosiding Seminar Nasional Teknik Kimia Kejuangan, B17, 1-9.

Saputro, A. N. C., & Ovita, A. L. (2017). Sintetis dan karakterisasi bioplastik dari kitosan-pati ganyong (Canna edulis). JKPK (Jurnal Kimia dan Pendidikan Kimia), 2(1), 13 – 21.

Sarwono, R. (2010). Pemanfaatan kitin/kitosan sebagai bahan anti mikroba. JKTI (Jurnal Kimia Terapan Indonesia), 12(1), 32-38.

Selpiana, P., & Anggraeni, C. P. (2016). Pengaruh penambahan kitosan dan gliserol pada pembuatan bioplastik dari ampas tebu dan ampas tahu. Jurnal Teknik Kimia, 1(22), 57-64.

Suryati, S., Meriatna, M., & Marlina, M. (2017). Optimasi proses pembuatan bioplastik dari pati limbah kulit singkong. Jurnal Teknologi Kimia Unimal, 5(1), 78-91.

Zulferiyenni, Z., Marniza, M., & Sari, E. N. (2014). Pengaruh konsentrasi gliserol dan tapioka terhadap karakteristik biodegradable film berbasis ampas rumput laut Eucheuma cottonii. Jurnal Teknologi & Industri Hasil Pertanian, 19(3), 257-273.




DOI: http://dx.doi.org/10.21776/ub.jsal.2021.008.01.3

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2021 Jurnal Sumberdaya Alam dan Lingkungan